Makalah Kerajaan Kutai
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL…………………………………………………….……………………................i
KATA
PENGANTAR……………………………………………………………………...…................ii
DAFTAR
ISI…………………………………………………………………………………................iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….……………...............1
1.
Latar
Belakang………………………………………………………………………................1
2.
Rumusan
Masalah…………………………………………………………………................…1
3.
Tujuan……………………………………………………………………………….................1
BAB II
PEMBAHASAN……………………………………………………...…………...............…2
- Sejarah kerajaan kutai………………………………………………………………….................2
- Raja-raja yang pernah berkuasa di kerajaan…………………………..……………...................…3
- Kehidupan sosial budaya kerajaan kutai………..………………………..…………...................…3
- Peninggalan sejarah kerajaan kutai……………………………………...................………………4
- Keruntuhan kerajaan kutai……………………….……………………………......................……5
BAB III PENUTUP………………………………...……………………………………...............…6
1.
Kesimpulan
………………………………….……………………………………...........................…..6
2.
Saran
………………………………….………………………………………..........................………6
DAFTAR
PUTAKA………………………….………………………………………................………7
BAB
I
A.
LATAR
BELAKANG
Kerajaan Kutai Martapura merupakan kerajaan Hindu pertama di Indonesia,
dan dikatakan bahwaagama Hindu telah menyebar dari abad ke-II dan III tahun
masehi dibawa dengan jalan damai melaluipenganutnya yang rata-rata sebagai
saudagar, pedagang dan lain-lain. Mereka menetap di daerah-daerah wilayah
Indonesia dan terjadilah pembauran kebudayaan dan kepercayaan, Corak Hindu
diIndonesia dimulainya dengan munculnya kerajaan Kutai Martapura, Menurut
seorang pujangga dari Indiabernama Walmaliki dalam sebuah kidungnya bernama
Ramayana, ia menggambarkan negeri yang kayayang menghasilkan logam dan
tumbuh-tumbuhan serta menjadikan daerah itu menjadi perhatian bangsaHindu
(India), Yunani dan Tiongkok, dan mulai terjadilah suatu gejala politik berupa
pendirian kampung-kampung yang kemudian menjadi hiasan tujuh Negara di Nusa
Emas dan Perak, yang dapat diartikanKerajaan Kutai.
Pada masa petalihan masyarakat kepulauan Indonesia, Kerajaan Kutai
mendapat corak yang luar biasa karena telah berlangsungnya pertemuan
antara dua peradaban yang maju, yakni corak budaya Hindu dan Budha dengan corak
budaya asli yang dimiliki bangsa Indonesia yang berpusat pada tenagatuah dan
kesaktian.Mengenai penebaran budaya asli Indonesia menurut seorang bernama Van
Helne Geldern sejak4050 tahun yang lalu, yang meninggalkan sipat-sipat pelaut
dan cara bertani serta berbahasa dankebudayaan lainnya itu berasal dari hulu
sungai Hoang-Ho dan Jang Tse serta sungai Kiang danMekhong (Cina), sedangkan
pengaruh dari Sungai Berahmana Putra dan sungai Irwadi (India) semulaberasal
dari Semenanjung (Malaysia) yang menuju ke Kalimantan, Filipina, kepulauan
Formosa, Jepang,pulau Sumatra dan Jawa, serta Irian. Pada zaman itu orang
Yunani menyebut Kepulauan Nusantaradengan nama La Badlon, sedangkan orang Arab
menyebutnya Sajabidja
B. RUMUSAN MASALAH
.
Bagaimana
awal mula adanya kerajaan kutai
.
Siapa
saja raja yang pernah berkuasa di kutai
.
Bagaimana kehidupan sosial masyarakat kerajaan
.
Apa
saja peninggalan kerajaan kutai
C.
TUJUAN
.
Dapat
mengetahui sejarah kerajaan kutai
.
Mengetahui raja raja yang pernah berkuasa di kutai
.
Mengetahui peninggalan kerajaan kutai
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
SEJARAH
KERAJAAN KUTAI
Kutai adalah Hindu-Buddha pertama ada di
Indonesia. Letak Kutai kira-kira ada di daerah Muarakaman, di tepi sungai
Mahakam di provinsi Kalimantan Timur. Dulu, daerah sungai Mahakam bisa dilayari
sampai daerah Muarakaman sehingga cocok banget buat perdagangan. Karena zaman
dulu itu nggak ada internet, buat tahu perkembangan Kutai, kita butuh sumber
sejarah. Sumber sejarah utama Kutai adalah yupa.
Yupa itu bentuknya kayak tugu peringatan, tapi ada tulisannya. Prasasti yupa ini ada di era raja Mulawarman, sekitar abad ke 5 Masehi. Tulisan yupa ini ditulis dalam huruf pallawa dan bahasa sansekerta. Salah satu yupa itu memberi tahu kita silsilah keluarga Raja Mulawarman. Mulai dari kakeknya, Kudungga, hingga ayahnya, Aswawarman, dianggap seperti dewa Ansuman atau Dewa Matahari.
Raja Mulawarman adalah pemeluk Hindu penyembah dewa Siwa sangat dermawan. Menurut sejarah, Raja Mulawarman bahkan mengorbankan 20 ribu ekor lembu dan kurban emas untuk kaum Brahmana. Sebagai rasa terima kasih, kaum Brahmana membuatkan yupa khusus untuk Raja Mulawarman.
Pada masa pemerintahan Raja Mulawarman, Kutai mengalami masa sangat baik. Pertaniannya subur, dan dilewati jalur perdagangan.
Yupa itu bentuknya kayak tugu peringatan, tapi ada tulisannya. Prasasti yupa ini ada di era raja Mulawarman, sekitar abad ke 5 Masehi. Tulisan yupa ini ditulis dalam huruf pallawa dan bahasa sansekerta. Salah satu yupa itu memberi tahu kita silsilah keluarga Raja Mulawarman. Mulai dari kakeknya, Kudungga, hingga ayahnya, Aswawarman, dianggap seperti dewa Ansuman atau Dewa Matahari.
Raja Mulawarman adalah pemeluk Hindu penyembah dewa Siwa sangat dermawan. Menurut sejarah, Raja Mulawarman bahkan mengorbankan 20 ribu ekor lembu dan kurban emas untuk kaum Brahmana. Sebagai rasa terima kasih, kaum Brahmana membuatkan yupa khusus untuk Raja Mulawarman.
Pada masa pemerintahan Raja Mulawarman, Kutai mengalami masa sangat baik. Pertaniannya subur, dan dilewati jalur perdagangan.
Sementara itu pada abad XIII di muara Sungai Mahakam berdiri
Kerajaan bercorak Hindu Jawa yaitu Kerajaan Kutai Kertanegara yang didirikan
oleh salah seorang pembesar dari
Kerajaan Singasari yang bernama Raden Kusuma yang kemudian bergelar Aji
Batara Agung Dewa Sakti dan beristerikan Putri Karang Melenu sehingga kemudian
menurunkan putera bernama Aji Batara Agung Paduka Nira.
Proses asimilasi (penyatuan) dua kerajaan tersebut telah dimulai pada abad XIII dengan pelaksanaan kawin politik antara Aji Batara Agung Paduka Nira yang mempersunting Putri Indra Perwati Dewi yaitu seorang puteri dari Guna Perana Tungga salah satu Dinasti Raja Mulawarman (Martadipura), tetapi tidak berhasil menyatukan kedua kerajaan tersebut. Baru pada abad XVI melalui perang besar antara kerajaan Kutai Kertanegara pada masa pemerintahan Aji Pangeran Sinum Panji Ing dengan Kerajaan Kutai Mulawarman (Martadipura) pada masa pemerintahan Raja Darma Setia.
Dalam pertempuran tersebut Raja Darma Setia mengalami
kekalahan dan gugur di tangan Raja Kutai Kertanegara Aji Pangeran Sinum Panji,
yang kemudian berhasil menyatukan kedua kerajaan Kutai Tersebut sehingga
wilayahnya menjadi sangat luas dan nama
kerajaannyapun berubah menjadi Kerajaan Kutai Kertanegara
Ing Martadipura yang kemudian menurunkan Dinasti Raja-raja Kutai Kertanegara
sampai sekarang.
B.
RAJA-RAJA
YANG PERNAH BERKUASA DI KERAJAAN KUTAI.
- Maharaja Kudungga, gelar anumerta Dewawarman (pendiri)
- Maharaja Asmawarman (anak Kundungga)
- Maharaja Mulawarman (anak Aswawarman)
- Maharaja Marawijaya Warman
- Maharaja Gajayana Warman
- Maharaja Tungga Warman
- Maharaja Jayanaga Warman
- Maharaja Nalasinga Warman
- Maharaja Nala Parana Tungga Warman
- Maharaja Gadingga Warman Dewa
- Maharaja Indra Warman Dewa
- Maharaja Sangga Warman Dewa
- Maharaja Candrawarman
- Maharaja Sri Langka Dewa Warman
- Maharaja Guna Parana Dewa Warman
- Maharaja Wijaya Warman
- Maharaja Sri Aji Dewa Warman
- Maharaja Mulia Putera Warman
- Maharaja Nala Pandita Warman
- Maharaja Indra Paruta Dewa Warman
- Maharaja Dharma Setia Warman
C.
KEHIDUPAN
SOSIAL MASYARAKAT KERAJAAN KUTAI.
. Kehidupan Sosial
Pada kerajaan Kutai memiliki golongan masyarakat yang telah menguasai bahasa sansekerta dan bisa menulis huruf Pallawa yaitu golongan para Brahmana. Golongan yang lain ialah suatu golongan ksatria yang terdiri atas kerabat dari Raja Mulawarman. Pada masyarakat kutai akan sendiri merupakan suatu golongan penduduk yang masih erat memegang teguh suatu kepercayaan asli dari leluhur mereka. Mulawarman kemudian menjadi penganut agama hindu syiwa dan golongan para brahmana.
Pada kerajaan Kutai memiliki golongan masyarakat yang telah menguasai bahasa sansekerta dan bisa menulis huruf Pallawa yaitu golongan para Brahmana. Golongan yang lain ialah suatu golongan ksatria yang terdiri atas kerabat dari Raja Mulawarman. Pada masyarakat kutai akan sendiri merupakan suatu golongan penduduk yang masih erat memegang teguh suatu kepercayaan asli dari leluhur mereka. Mulawarman kemudian menjadi penganut agama hindu syiwa dan golongan para brahmana.
. Kehidupan politik
Kudungga tak dianggap menjadi sebagai pendiri dari dinasti karena menggunakan konsep keluarga raja di zaman tersebut masih terbatas di para keluarga raja yang sudah menyerap kebudayaan india pada setiap kehidupan dalam sehari-hari. Raja mulawaranman juga menciptakan adanya stabilitas politik dimana pada masa
Kudungga tak dianggap menjadi sebagai pendiri dari dinasti karena menggunakan konsep keluarga raja di zaman tersebut masih terbatas di para keluarga raja yang sudah menyerap kebudayaan india pada setiap kehidupan dalam sehari-hari. Raja mulawaranman juga menciptakan adanya stabilitas politik dimana pada masa
pemerintahannya tersebut. Itu terlihat dari
adanya Yupa yang menyebutkan bahwa Mulawarman menjadi raja berkuasa, kuat dan
bijaksana.
. Kehidupan ekonomi
Kehidupan ekonomi di Kerajaan Kutai
dapat diketahui dari dua hal berikut ini :
Letak
geografis Kerajaan Kutai berada pada jalur perdagangan antara Cina dan
India. Kerajaan Kutai menjadi tempat
yang menarik untuk disinggahi para pedagang. Hal tersebut memperlihatkan bahwa
kegiatan perdagangan telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Kutai,
disamping pertanian.
Keterangan
tertulis pada prasasti yang mengatakan bahwa Raja Mulawarman pernah memberikan
hartanya berupa minyak dan 20.000 ekor sapi kepada para Brahmana.
D.
PENINGGALAN
SEJARAH KERAJAAN KUTAI
1.
Singgasana Sultan adalah salah satu peninggalan sejarah
Kerajaan Kutai yang masih terjaga sampai saat ini. Benda ini diletakan di
Museum Mulawarman.
Pada
zaman dahulu Singgasana ini digunakan oleh Sultan
Aji Muhammad Sulaimanserta raja-raja Kutai sebelumnya. Sultan aji muhhammad
yang namanya sekarang di jadikan nama bandara internasional balikpapan
sepinggan sejak tahun 2014. Singgasana Sultan ini dilengkapi dengan
payung serta umbul-umbul serta peraduan pengantin Kutai Keraton.
2.
Kering Bukit Kang merupakan keris yang digunakan oleh Permaisuri
Aji Putri Karang Melenu,
permaisuri Raja Kutai Kartanegara yang pertama. Berdasarkan cerita dari
masyarakat menyebutkan bahwa putri ini merupakan putri yang ditemukan dalam
sebuah gong yang hanyut di atas bambu. Di dalam gong
tersebut terdapat bayi perempuan, telur ayam dan sebuah kering. Kering ini
diyakini sebagai Keris Bukit Kang.
3.
kura-kura emas. Benda yang memiliki ukuran sebesar kepalan tangan
ini ditemukan di daerah Long Lalang, daerah yang berada di
hulu Sungai Mahakam. Dari riwayat yang diketahui benda ini merupakan
persembahan dari seorang pangeran dari Kerajaan China
untuk Putri Raja Kutai, Aji Bidara Putih. Kura-kura emas ini merupakan bukti
dari pangeran tersebut untuk mempersunting sang putri.
4.
Pedang Sultan Kutai terbuat dari emat padat. ciri ciri dari
pedanh sultan kutai ini terdapat pada corak gagang pedang terdapat ukiran
gambar seekor harimau yang siap untuk menerkam mangsanya. kemudian pada
bagian ujung pedang terdapat hiasan seekor buaya. Namun anda tidak akan
menemukan pedang sultan kutai ini di museum Mulawarman kutai, namun tersimpan di Museum Nasional di
Jakarta.
5.
Kalung Ciwa yang ditemukan oleh pemerintahan Sultan Aji Muhammad
Sulaiman. Kalung ini ditemukan oleh seorang penduduk di sekitar Danau Lipan
Muara Kaman pada tahun 1890. Saat ini Kalung Ciwa masih digunakan sebagai
perhiasan oleh sultan dan hanya dipakai ketika ada pesta penobatan sultan baru.
6.
Ketopong adalah mahkota yang biasa dipakai oleh Sultan Kerajaan Kutai
yang terbuat dari emas. Ketopong ini memiliki berat 1,98 kg dan saat ini masih
tersimpan di Museum Nasional Jakarta. Benda bersejarah yang satu ini ditemukan
di Mura Kaman, Kutai Kartanegara pada tahun 1890. Sedangkan yang dipajang di
Museum Mulawarman merupakan ketopong tiruan.
7.
Prasasti Yupa merupakan salah satu bukti sejarah Kerajaan Kutai yang
paling tua. Dari prasasti inilah diketahui tentang adanya Kerajaan Kutai di
Kalimantan. Di dalam prasasti ini terdapat tulisan-tulisan yang menggunakan
bahasa Sansekerta dan juga aksara/huruf Pallawa. Isi dari Prasasti Yupa
mengungkapkan sejarah dari Kerajaan Hindu yang berada di Muara Kaman, di hulu
Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Secara garis besar
prasasti tersebut menceritakan tentang kehidupan politik, sosial dan budaya
Kerajaan Kutai. ini tulisan yang tertulis di prasati yupa.
E. KERUNTUHAN KERAJAAN KUTAI
Kerajaan Kutai berakhir saat Raja
Kutai yang bernama Maharaja Dharma Setia tewas dalam peperangan di tangan Raja
Kutai Kartanegara ke-13, Aji Pangeran Anum Panji Mendapa. Perlu diingat bahwa
Kutai ini (Kutai Martadipura) berbeda dengan Kerajaan Kutai Kartanegara yang
ibukotanya pertama kali berada di Kutai Lama (Tanjung Kute). Kutai Kartanegara
inilah, di tahun 1365, yang disebutkan dalam sastra Jawa Negarakertagama. Kutai
Kartanegara selanjutnya menjadi kerajaan Islam yang disebut Kesultanan Kutai
Kartanegara.Kerajaan.
Sejak tahun 1735 kerajaan Kutai Kartanegara yang semula
rajanya bergelar Pangeran berubah menjadi bergelar Sultan (Sultan Aji Muhammad Idris) dan hingga sekarang disebut Kesultanan Kutai Kartanegara.
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kerajaan Kutai berada di
kalimantan Timur, yaitu di sungai hulu Mahakam. Nama kerajaan ini disesuaikan
dengan nama tempat penemuan prasasti, yaitu didaerah Kutai.kaltim telah berdiri dan berkembang kerajaan yang mendapatkan pegaruh Hindu adalah beberapa penemuan berupa batu bertulis atau Prasasti. Tulisan itu ada pada tujuh tiang batu yang disebut Yupa. Yupa ini berfungsi utuk mengikat hewan Korban. Korban itu merupakan pwersembahan rakyat kepada para Dewa yang dipujanya.
Kehidupan sosial dan budayanya pun sangat menjujung tinggi nilai kebudayaan yang ada. Kehidupan ekonomi masyarakat kutai sangat makmur, dengan bukti bahwa Kerajaan Kutai berada pada jalur perdagangan antara Cina dan India. Kerajaan Kutai menjadi tempat yang menarik untuk disinggahi para pedagang. Hal tersebut memperlihatkan bahwa kegiatan perdagangan telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Kutai, disamping pertanian.
Keterangan tertulis pada prasasti yang mengatakan bahwa Raja Mulawarman pernah memberikan hartanya berupa minyak dan 20.000 ekor sapi kepada para Brahmana.
Masa keruntuhan Kerajaan Kutai runtuh ketika Raja Dharma Setia tewas ditangan Raja Kutai Kartanegara. Raja Dhamarmasetia adalah anak dari Raja Mulawarman, cucu dari Raja Asmawarman, buyut dari Raja Kudungga. Dan Raja Dharma Setia adalah Raja terakhir diKerajaan Kutai
B. SARAN
Kita sebagai masyarakat Indonesia
harus mencintai budaya budaya yang ada saat ini. Peninggalan-peninggalan yang
begitu besar di Indonesia membuktikan bahwa Indonesia adalah negeri yang kaya
akan budaya. Dengan cara merawat,melestarikan dan tidak merusak budaya yang ada
itu juga merupakan bukti cinta kita terhadapan peninggalan budaya diIndonesia.
DAFTAR
PUSTAKA
http://ratnafitri11ips517.blogspot.co.id/2012/11/makalah-kerajaan-kutai.html
https://www.scribd.com/doc/294934471/MAKALAH-KERAJAAN-KUTAI
http://myschool039.blogspot.co.id/2015/10/makalah-kerajaan-kutai.html
http://myblogberbagikaryatangan.blogspot.co.id/2015/02/contoh-makalah-tentang-kerajaan-kutai.html
http://informasiana.com/sejarah-kerajaan-kutai-yang-lengkap-selamat-membaca/
http://samarindaguide.com/peninggalan-kerajaan-kutai/
http://jagosejarah.blogspot.co.id/2015/12/sejarah-kerajaan-kutai.html